Apa Maksudnya Perusahaan Meningkatkan Valuasi dengan Berutang?
Pertama-tama, valuasi perusahaan adalah istilah yang menunjukkan berapa besar nilai atau kekayaan perusahaan itu. Berutang bisa menjadi cara strategis untuk meningkatkan kegiatan perusahaan, sehingga nilai perusahaan (bersama aset dan laba) bertambah di masa depan.
Berutang bukan hanya soal kehabisan uang. Terkadang, berutang dilakukan strategis untuk memperbesar bisnis, mendanai proyek yang menghasilkan keuntungan lebih banyak, atau bahkan memberikan kesan bahwa perusahaan sedang berkembang. Dengan utang yang produktif, nilai perusahaan bisa naik secara keseluruhan.
Contoh sederhana:
Bayangkan kamu membuka toko kecil yang menghasilkan keuntungan. Kamu ingin memperbesar toko dan membeli lebih banyak barang dagangan, tapi uang yang kamu miliki saat ini tidak cukup. Lalu, kamu meminjam uang dari bank untuk membeli barang tambahan dan memperbesar toko. Jika barang ini terjual dan toko menjadi lebih terkenal, selain bisa membayar utang, kekayaanmu juga bertambah lebih cepat.
Kenapa Perusahaan yang Kaya Tetap Berutang?
Meskipun perusahaan sudah kaya, berutang kadang tetap jadi pilihan karena alasan ini:
a. Untuk Mengembangkan Bisnis Lebih Cepat
- Utang membuat pertumbuhan lebih cepat. Perusahaan biasanya meminjam uang untuk memperbesar skala bisnisnya sebelum uang laba yang nyata terkumpul. Strategi ini disebut sebagai leverage.
- Dengan uang dari utang, perusahaan bisa membangun pabrik baru, membeli alat produksi, atau merambah pasar baru lebih cepat dibandingkan menggunakan uang tunai sendiri.
Contoh:
Apple adalah perusahaan kaya raya. Tetapi jika Apple ingin membuka 20 pabrik baru sekaligus tahun ini, mereka mungkin memilih untuk berutang daripada menggunakan uang tunai sendiri. Kenapa? Karena jika harus menunggu pengumpulan laba dari penjualan sekarang, rencana itu akan memakan waktu lebih lama.
b. Menjaga “Uang Tunai” untuk Keperluan Penting
- Perusahaan besar selalu menjaga agar uang tunainya aman. Kalau mereka menggunakan semua uang langsung untuk investasi, mereka mungkin kehabisan kas (uang di tangan) untuk hal-hal mendesak seperti menggaji karyawan, membayar perawatan mesin, atau biaya darurat lainnya.
- Utang membuat mereka tetap punya uang di rekening. Artinya, uang yang mereka miliki bisa disimpan untuk kebutuhan penting di masa depan.
Contoh:
Kamu punya uang Rp1 juta, dan kamu ingin membuka usaha dengan membeli barang. Tapi kalau kamu pakai semua uangmu, kamu tidak akan punya uang cadangan untuk kebutuhan darurat atau biaya sekolah. Jadi, kamu memutuskan meminjam uang supaya sebagian uangmu tetap aman di dompet.
c. Pajak Lebih Rendah dengan Utang (Menggunakan Tax Shield)
- Ini adalah alasan yang sangat umum. Bunga utang yang dibayar oleh perusahaan bisa mengurangi pajak mereka.
- Dalam sistem perpajakan, bunga utang dianggap sebagai biaya perusahaan, jadi perusahaan dibolehkan melaporkan keuntungan yang lebih kecil setelah dipotong biaya bunga.
- Akibatnya, pajak yang harus dibayar perusahaan pun lebih kecil.
Contoh:
- Perusahaan punya laba Rp100 miliar sebelum pajak.
- Jika pajak adalah 20%, berarti perusahaan harus membayar Rp20 miliar ke negara.
- Tapi, jika perusahaan punya utang dengan bunga Rp10 miliar, laba mereka yang dihitung pajak jadi Rp100 miliar – Rp10 miliar = Rp90 miliar.
- Pajaknya kini hanya 20% × Rp90 miliar = Rp18 miliar.
- Perusahaan menghemat pajak Rp2 miliar dengan menggunakan utang!
d. Biaya Utang Lebih Murah daripada Biaya Lain
Kadang, uang yang dipinjam lebih murah daripada biaya mencari uang di tempat lain. Jika perusahaan menerbitkan saham baru untuk mendapatkan uang, mereka harus memberikan bagian kepemilikan kepada orang lain dan berbagi keuntungan. Ini tidak selalu ideal.
Utang, jika bunga rendah, tidak membuat perusahaan kehilangan kontrol atas bisnisnya.
e. Meningkatkan “Kepercayaan Pasar”
- Jika sebuah perusahaan mampu membayar utang besar dengan lancar, itu meningkatkan citranya di mata investor dan pasar. Mengelola utang menunjukkan perusahaan tersebut kuat dan sehat.
- Bahkan terkadang, terlalu banyak uang tunai (cash-rich) di tangan malah dianggap buruk karena perusahaan dinilai malas berinvestasi dan tidak produktif.
Contoh:
Perusahaan transportasi besar seperti Grab sering berutang untuk meningkatkan teknologinya. Ketika mereka berhasil, para investor percaya Grab dapat terus bertumbuh. Ini meningkatkan nilai (valuasi) Grab di pasar.
Risiko Jika Terlalu Banyak Utang
Namun, seperti halnya pribadi yang punya utang, perusahaan juga menghadapi risiko jika berutang terlalu banyak.
- Risiko Tidak Bisa Bayar:
Jika proyek yang dibiayai dengan utang gagal atau tidak menghasilkan keuntungan seperti yang diharapkan, perusahaan mungkin kesulitan membayar utangnya (disebut gagal bayar). - Risiko Bangkrut:
Jika terlalu banyak utang, perusahaan bisa kehilangan kredibilitas, dan akhirnya bangkrut karena tidak mampu membayar bunga atau cicilan.
Contoh Dunia Nyata: Perusahaan Kaya yang Berutang
a. Apple
- Apple punya uang kas lebih dari $100 miliar (Rp1.500 triliun). Tapi, Apple tetap rutin menerbitkan obligasi (sejenis utang) untuk mendanai proyek-proyek barunya.
Kenapa? Karena bunga yang mereka bayarkan lebih kecil dibandingkan uang yang mereka hasilkan dari berbagai investasi.
b. Tesla
- Tesla sering berutang besar untuk membangun pabrik baru atau mengembangkan mobil listrik canggih.
Pada 2020, Elon Musk memimpin Tesla untuk mengajukan banyak pinjaman, dan kini Tesla menjadi perusahaan mobil listrik terbesar di dunia.
c. Amazon
- Amazon juga berutang untuk memperluas jaringan gudang dan layanannya. Meskipun kaya raya, dengan utang, mereka tetap bisa tumbuh lebih cepat.
Kesimpulan
- Kenapa Perusahaan Besar Berutang?
- Untuk berkembang cepat: Dengan meminjam uang, perusahaan bisa lebih cepat memperbesar bisnisnya.
- Mengurangi pajak: Bunga utang mengurangi pajak yang harus dibayar, membantu perusahaan hemat uang.
- Menjaga uang tunai: Utang membantu perusahaan menyimpan uangnya untuk keperluan mendesak.
- Biaya utang rendah: Kadang utang lebih murah daripada mencari dana dengan cara lain.
- Berutang itu Strategi
- Berutang bukan berarti perusahaan miskin, tapi strategi untuk tumbuh lebih cepat dan lebih besar.
- Contoh Perusahaan yang Berutang:
- Amazon, Tesla, dan Apple adalah contoh perusahaan kaya yang tetap memilih berutang.
Namun, berutang harus dilakukan dengan hati-hati. Jika salah mengelolanya, perusahaan bisa rugi besar dan bahkan bangkrut. Sama seperti meminjam uang pribadi, utang perusahaan harus dipakai untuk hal yang benar-benar produktif!
Leave a Reply